Bekicot Raksasa Serbu Miami


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bekicot berukuran raksasa yang berlendir asal Afrika menyerbu kota Miami, sehingga pemerintah Amerika Serikat, Selasa, mengatakan pestisida adalah cara terbaik untuk memusnahkan hama yang semakin banyak itu.


Ribuan bekicot Afrika dengan tinggi 10-20 cm dikumpulkan di Coral Gables, sebuah kota kecil di wilayah Miami-Dade, sejak populasi hama itu pertama kali diketahui pada September lalu, kata Kementerian Pertanian AS.
Pejabat setempat masih belum mengetahui bagaimana atau kapan bekicot eksotis itu bisa sampai ke selatan Florida, namun mereka akan segera mengambil tindakan dengan segera dengan menggunakan sejenis pestisida khusus untuk moluska (molluscicide iron phosphate) untuk menghambat perkembangbiakan makhluk berkelamin ganda itu.

Susu Sapi Bisa Picu Buah Hati Alergi


Liputan6.com, Jakarta: Para ibu, pasti akan lebih senang bila memberikan sang buah hati ASI eksklusif di awal pertumbuhan. Namun dengan alasan tertentu, ada beberapa kaum Ibu yang enggan memberikan susu terbaiknya. Dan sebagai gantinya, mereka memilih susu instan berlabel sapi yang beredar di pasaran.

Padahal menurut penelitian, bayi yang dalam perkembangannya diberikan susu sapi, akan lebih riskan terkena alergi. Hal ini terjadi karena Imunoglobulin (IgE) dalam protein susu sapi, tak tercerna baik dalam tubuh bayi. Karena dianggap sebagai benda asing. Akibatnya dapat menimbulkan gangguan berupa gejala reaksi alergi, terlebih bila kondisi bayi lemah.

Bom Menjadi Pupuk Penyubur

REPUBLIKA.CO.ID,SEVASTOPOL--Ilmuwan asal Ukraina telah mengembangkan teknologi pemusnah bahan peledak yang unik menggunakan bakteri, kata peneliti pada Kamis.
Bakteri tersebut memerlukan 15 hingga 115 hari untuk "mengubah" bahan peledak menjadi pupuk penyubur, kata peneliti yang bekerja sama dengan Laboratorium Biokimia di Institut Tenaga Nuklir Sevastopol, Gennady Baranov.
"Teknologi itu terdiri dari susunan organik yang "memakan" peledak dan bahan kimia sehingga menghasilkan pupuk penyubur asli," kata Baranov.
"Kita bisa memusnahkan amunisi dari Perang Besar (Perang Dunia Kedua) secara efektif di lapangan dengan menaburkan campuran tersebut kepada peluru artileri kemudian bakteri tersebut langsung memakan bahan peledak dan meninggalkan kandungan logam sehingga dapat didaur ulang," tambah peneliti. 
Teknologi tersebut telah dipatenkan namun komposisinya dirahasiakan, ujar Baranov.

Kiwi ..


Dibanding Suplemen Bervitamin C, Kiwi Lima kali Lebih Gampang Diserap Tubuh





               

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hasil penelitian University of Otago, Selandia Baru menunjukkan vitamin C pada buah kiwi terbukti lima kali lebih efektif diserap oleh tubuh dibandingkan vitamin C dari suplemen. Buah Kiwi memiliki kandungan buah vitamin C berkadar tinggi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan.
Peneliti Health Science Zespri Internasional dari Selandia Baru, Lynley Drummond, mengatakan buah kiwi juga sarat gizi. Kiwi bermanfaat sebagai sumber vitamin, mineral dan antioksidan yang tinggi.